Assalamu’alaikum wr. wb.

Bismillah, semoga kita semua senantiasa ada dalam keridhoan Alloh Swt. Aamiin. Salah satu jalan menuju keridhoannya ialah dengan bertaqwa kepada-Nya. Dengan taqwa kita akan melaksanakan perintah-Nya dan dengan taqwa kita akan meninggalkan larangan-Nya. Namun sangat disayangkan ketika kita mengetahui pentingnya taqwa sebagai pembuktian dari keimanan kita, sangatlah penting kita untuk menghitung berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk mengejar dunia semata? Dan itu hanya kembali kepada setiap diri masing-masing. Hal paling sederhana yaitu dengan mengucapkan basmallah setiap hendak melakukan sesuatu dan mengakhirinya dengan bacaan hamdallah dan tentu harus diniatkan karena Alloh. Tidak usah kita menutup mata dengan fakta yang ada saat ini bahwa hal sekecil itu pun saat ini sulit ditemukan dalam diri muslim terutama generasi muda yang notabene-nya merupakan generasi penerus agama dan bangsa. 

Maka apa yang harus dilakukan ketika saat ini musik lebih dinikmati daripada murotal Al-Quran, novel lebih dinikmati daripada Al-Quran atau buku agama lainnya, TV lebih dinikmati daripada tayangan ustadz di pengajian yang padahal merupakan acara live, orang tua lebih bangga memasukan anaknya ke sekolah umum daripada ke pesantren, para remaja sudah pandai membaca huruf latin namun masih terbata-bata saat membaca Al-Quran. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Ini adalah musibah bagi kita semua.


103. Al ´Ashr
1.       Demi masa.
2.       Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.      kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Maka sudah saatnya kita persiapkan diri masing-masing terlebih dahulu untuk lebih  mendekatkan diri kepada Alloh Swt. Dzikir mengingat-Nya dalam kegiatan apa pun dan di mana pun. 

Sahabat, kelak Alloh Swt memiliki keluarga dari golongan manusia. Siapakah golongan manusia itu? Merekalah ahlul Quran. Orang-orang yang senantiasa bersahabat dengan Al-Quran. Ketika sedang dimana pun Al-Quran senantiasa ada dalam pikiran mereka. Ingin sekali menjadi golongan itu. Semoga Alloh meridhoi kita menjadikan kita termasuk golongan tersebut. Aamiin

Ketika Al-Quran sudah menjadi sahabat maka bukan berarti tidak ada godaan untuk orang tersebut. Justru untuk menjadi seorang sahabat Al-Quran kita harus mulai dengan mensucikan diri, bertaubat, memperbanyak istighfar. Seperti disebutkan dalam surat Ar-Rohman ayat 2 bahwa Alloh Swt lah yang mengajarkan Al-Quran, maka sudah pasti Maha Suci Alloh hendaknya kita dekati dengan kesucian hati juga. Selain itu, Al-Quran ibarat cahaya yang menerangi, sedangkan hati kita bagaikan berdinding kaca, dan kemaksiatan bagaikan noda di dinding kaca tersebut, maka sulit sekali Al-Quran menembus dinding hati kita, namun ketika noda hati berkurang maka cahaya Al-Quran akan sangat mudah menembus hati kita.

Menjadi penghapal Quran merupakan salah satu sarana untuk menjadi sahabat Al-Quran, mungkin ada jalan lain. Wallohu alam. Namun sahabat, jangan sampai kita terlena untuk terburu-buru menghapalkan Al-Quran. Tujuan sebenarnya dari menghapal Al-Quran bukanlah hapal, melainkan terus menghapal dan mengamalkan setiap kalimat dalam Al-Quran. Karena tidak ada hapalan yang akan sangat melekat melainkan harus terus dimuroja’ah. Jika tidak mengulang  hapalan, maka yakin ayat Al-Quran yang sudah dihapal akan lah lenyap.
Sekian untuk posting kali ini, semoga bermanfaat. Andai terasa manfaatnya maka bagikanlah tulisan ini kepada saudara yang lain agar terasa pula manfaatnya oleh yang lain. 

Wassalamu’alaikum wr. wb.
Axact

Mataqu

www.mataqu.or.id merupakan official blog dari kumpulan para penghapal Al-Quran yang kebanyakan berasal dari berbagai lapis masyarakat, yang berkeinginan kuat untuk mandiri dalam menghapal Al-Quran dan dibantu dalam lingkungan komunitas/keluarga/lingkungan penghapal Al-Quran.

Post A Comment:

0 comments: