TRENDING NOW


Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Sobat Madena Tahfidz Quran, alhamdulilah di awal bulan Syawal ini sedikit demi sedikit projek Wakaf Pembebasan rumah Tahfidz terus mengalami kenaikan. Memang masih jauh dari kebutuhan tetapi insyaallah akan ada jalan untuk memberikan kemudahan bagi para santri kami untuk menghalalkan Al Quran.

Untuk sobat yang belum atau baru mengenal Madena Tahfidz Quran, silakan search di IG atau Facebook insyaallah banyak santri kami yang turut memposting aktifitas-aktifitas mereka bersama Madena Tahfidz Quran. Kalau sulit mencari langsung klik saja link ini www.mataqu.or.id untuk bisa menuju ke website Madena Tahfidz Quran.

Nah blog MTQuran ini sebelumnya adalah official blog dari Madena Tahfidz Quran, namun sekarang blog ini hanya menjadi akun cadangan kami. Akan tetapi walaupun cadangan insyaallah akan dikelola secara mendalam, karena kami menghargai sejarah dan blog ini adalah sejarah dan akan tetap kami jaga dan kami kembangkan.

Terkait wakaf pembebasan rumah Tahfidz yang sudah digalang selama kurang dari seminggu ini, alhamdulilah sudah terkumpul dana sebesar Rp 3.350.000. Tentu masih jauh dari target pembelian rumah yaitu Rp 250.000.000, tidak masalah masih ada waktu. Mohon do'anya semoga niat kami bisa terlaksana dengan ridho Allah SWT. Aamiin

Untuk sobat yang ingin menjadi donatur silakan hubungi kontak yang ada pada gambar di postingan ini ya. Ada di paling atas.

Terimakasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Assalamualaikum wr.wb.

Sobat mataqu, tidak terasa Ramadhan kita tahun ini telah berlalu. Begitu banyak kisah yang telah kita lalui bersama. Online maupun offline. Tentu begitu banyak juga hilap dan salah yang sudah Mimin lakukan.

Pada kesempatan ini Mimin mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala hilap dan salah. Sudah beberapa lama Mimin tidak aktif posting di blog ini karena Mimin juga memegang beberapa akun.

Mohon do'anya buat Mimin mudah-mudahan diberi kekuatan untuk menjalankan aktifitas yang telah Allah amanatkan.

Dan harapan terbesar di Idul Fitri tahun ini, selain mendapat ampunan dan kasih sayang Allah, Tim Mataqu juga saat ini sedang berharap untuk bisa membebaskan rumah untuk para penghafal Qur'an yang bermukim. Sebelumnya rumah ini disewakan kepada Madena Tahfidz Quran, namun kontraknya akan habis di bulan September ini. Namun, sayangnya pemilik rumah ingin menjual rumah tersebut, syukur-syukur bisa dibeli sama Madena tapiiii... 

Nah, kalau sobat Mataqu ingin info lebih lanjut silakan cek IG kami ya. Saat ini kami sedang opend donasi untuk pembebasan rumah Tahfidz tersebut. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi ikhtiar kami.

Aamiin yra
Tidak terasa program 12 pertemuan menuju wisuda sudah berlangsung setengah perjalanan. Kini yag tersisa di tiap unit sekitar 6 kali pertemuan lagi.

Dalam hitungan matematika memang mudah menentukan berapa halaman yang bisa dihapal selama waktu 6 kali pertemuan yang tersisa, namun dalam hitungan matematika ibadah tentu ada faktor syetan yang mengganggu dan menjadi faktor pengurang jumlah hapalan yang bisa didapat.

Menghapal Al-Quran merupakan amalan sholih yang sangat luar biasa. Karena Allah akan meninggikan suatu kaum dengan Al-Quran dan begitu pun sebaliknya, Allah juga akan menghinakan suatu kaum karena Al-Quran juga, yaitu meninggalkan Al-Quran. Inilah yang harus menjadi motivasi kita dalam mengisi 6 kali pertemuan tersisa dengan sebaik-baiknya.

Sahabat pernah lihat seorang yang tidak bisa melihat tetapi hapal Al-Quran? Yang ini beliau sudah hapal Al-Quran 30 juz, kemudian ketika ditanya jika bisa melihat lagi, akankah diambil pilihan itu? Ternyata jawabnya "tidak". Mengapa? Karena ingin kebutaannya itu menjadi hujjah di hadapan Allah. Dengan butanya, dia bisa menghapal Al-Quran. Masyaallah.



Semoga kita semua bisa istiqomah sampai husnul khotimah, bukan sampai 6 kali pertemuan saja. Aamiin

Bismillah..

Sahabat Al-Quran, alhamdulillah kegiatan KAPEIN tentang Riba yang diselenggarakan atas kerjasama antara PSCT (Pejuang Shubuh Ciamis Tasik) dan MATAQU (Madena Tahfidz Quran) dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.

Seminar tersebut dilaksanakan pada hari Ahad (15 Okt 2017) kemarin dengan pemateri Ust. Ali Nurdin, LC. M.EI. Beliau merupakan pakar dibidang Ekonomi Syariah, dan sudah sering mengisi berbagai kajian tentang ekonomi islam di berbagai lembaga dan alhamdulillah kami bersama PSCT bisa berkesempatan untuk menghadirkan beliau.


Seminar yang dihadiri oleh mayoritas mahasiswa tersebut dilangsungkan di Mataqu Unit As-Sa'id. Dalam kegiatan tersebut Ustadz Ali menerangkan bahwa masih banyak orang yang mengetahui riba itu sudah jelas, dan jual beli juga sudah jelas, akan tetapi masih banyak yang memilih jalan riba.

Sebagai seorang muslim, tentu kita ingin menjadi muslim yang sempurna. Tentu hal seperti riba ini sangat harus kita perhatikan. Tidak boleh dipandang sebelah mata mengingat dosanya yang ditimbulkannya luar biasa. Bahkan bisa dianggap kafir, yaitu menutup-nutupi, atau sudah tahu kebenarannya tetapi masih menutup hatinya untuk mengikuti kebenaran.

Semoga di kegiatan Mataqu berikutnya kita bisa menjadi muslim yang lebih baik lagi. Aamiin

Assalamu'alaikum wr. wb. 

Puji syukur hanyalah milik Allah, sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada nabi Muhammad Saw.

Sahabat mataqu, perjuangan di akhir jaman ini sungguh sangat berat, kita harus selalu waspada. Di jaman ini begitu banyak godaan yang datang dari luar dan dari dalam diri kita.

Manusia diciptakan dengan nafsu, yang jika nafsu itu tidak terkendali maka akan menjadi dorongan internal yang menyesatkan hidup kita. Begitu pun akhir jaman ini, tidak ada lagi Rasul yang bisa langsung kita tanyakan pendapatnya, yang bisa langsung membimbing kita saat terjadi perselisihan sesama muslim, namun ada 2 hal yang Rasululloh Saw tinggalkan sebagai pedoman untuk kita agar tidak tersesat di akhir jaman ini, yaitu Al-Quran dan As-Sunah.

Namun, ternyata dengan walaupun telah jelas penjelasan dalam 2 pedoman tersebut, masih saja ada yang mencari pembenaran dan bukan mencari kebenaran. Ketika Al-Quran mengakatan "Jangan meminum alkohol" maka semua setuju untuk tidak meminum alkohol, tetapi mengapa ketika Al-Quran mengatakan dalam surat Al-Maidah ayat 51 : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

 ya, tapi mengapa ketika dalam Al-Quran dikatakan seperti itu, jangan menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasroni sebagai pemimpin malah masih ada yang mencari pembenaran. Bukankah sudah jelas ayat itu? 

Maka, pilihan kitalah selanjutnya. Al-Maidah ayat 51 itu ditujukan untuk orang-orang yang beriman saja, sebagaimana dikatan dalam ayatnya langsung "Hai orang-orang yang beriman...", maka tidak kah kita ingin menjadi bagian dari orang yang diseru melalui ayat 51 dengan taat tanpa tapi, patuh tanpa nanti? Pilihannya ada di tangan masing-masing, karena yang mempertanggungjawabkan pun adalah diri kita masing-masing.

Semoga di akhir jaman ini, kita senantiasa mampu, dimampukan oleh Alloh untuk melawan gembosan nafsu dari dalam diri kita, dan gembosan dari luar diri kita. Aamiin ya Alloh.

Wassalamu'alaikum wr. wb.